Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Ekowisata di Kawasan Gili Bidara

Authors

  • Hidayatul Amri Universitas Gunung Rinjani Author
  • Ikroman Alhamzani Universitas Gunung Rinjani Author
  • Lalu Ibrohim Burhan Universitas Gunung Rinjani Author

DOI:

https://doi.org/10.63982/p71r7k03

Keywords:

Pemberdayaan Masyarakat, Ekowisata, Kawasan Wisata, Pengelolaan Wisata, Masyarakat Pesisir

Abstract

Ekowisata memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan, terutama di kawasan pesisir seperti Gili Bidara. Namun, pengelolaan ekowisata yang efektif membutuhkan peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam aspek manajemen dan keterampilan terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan ekowisata di kawasan Gili Bidara. Metode yang digunakan adalah pengabdian berbasis partisipasi masyarakat dengan pelatihan manajemen ekowisata dan pengembangan sumber daya manusia melalui workshop keterampilan praktis, seperti pemanduan wisata dan pengelolaan homestay. Selain itu, dilakukan pendampingan langsung untuk mengimplementasikan keterampilan yang telah dipelajari. Hasil utama dari pengabdian ini adalah peningkatan kapasitas masyarakat dalam menjalankan operasional ekowisata secara mandiri, termasuk dalam pemasaran digital dan pengelolaan produk wisata berbasis budaya dan lingkungan lokal. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa ekowisata di Gili Bidara dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat berkelanjutan yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Kontribusi penelitian ini memberikan wawasan tentang pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam pengembangan ekowisata yang berkelanjutan dan mandiri di kawasan pesisir.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-05-26

How to Cite

Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Ekowisata di Kawasan Gili Bidara. (2025). Jurnal Pengabdian Masyarakat Dan Inovasi Teknologi Tepat Guna, 1(01), 20-29. https://doi.org/10.63982/p71r7k03